Posted by Unknown | 0 comments

RUWATAN MASSAL DALAM RANGKA DIES NATALIS KE ISI SURAKARTA 2016


RUWATAN MASSAL
DALAM RANGKA DIES NATALIS KE ISI SURAKARTA
Ruwatan Sukerta adalah sebuah peristiwa budaya yang kini telah langka hadir di tengah-tengah masyarakat. Dalam pandangan hidup masyarakat Jawa, Sukerta adalah orang yang memiliki cacat spiritual atau hidupnya berada dalam masalah. Mengingat hal tersebut maka untuk bisa kembali pada kondisi normal orang Sukerta perlu melewati serangkaian prosesi ritual. Lalu siapa sajakah yang termasuk dalam orang-orang Sukerta? Mengacu pada Kitab Pustaka Raja Purwa karya Ronggowarsito orang Sukerta ada 136 macam, Kitab Centhini karya Sri Pakubuwana V menyebut 19 macam, Serat murwakala menyebut 19 macam, dan Kitab Manik Maya serta Pakem Pangruwatan Murwakala sama-sama menyebutkan orang yang nandang Sukerta ada 60 macam. Beberapa macam Sukerta yang cukup dikenal masyarakat adalah:
Ontang-anting: 1 anak; laki-laki,
unting-unting: 1 anak; perempuan,
Kedhana-kedhini 2 anak; laki-laki dan perempuan,
Kedhini-kedhana: 2 anak; perempuan dan laki-laki,
Kembang Sepasang: 2 anak; perempuan semua,
Uger-uger Lawang: 2 anak; laki-laki semua,
Sendhang Kaapit Pancuran: 3 anak; laki-laki, perempuan, laki-laki,
Pancuran Kaapit Sendhang: 3 anak; perempuan, laki-laki, perempuan,
Tripurusa: 3 anak; laki-laki semua,
Triwati: 3 anak; perempuan semua,
Saramba: 4 anak; laki-laki semua,
Sarimpi: 4 anak; perempuan semua,
Pandhawa: 5 anak; laki-laki semua,
Ngayoni: 5 anak; perempuan semua,
Apil-apil: 5 anak; 4 laki-laki dan 1 perempuan, dan masih banyak lagi.
Tahun ini Jurusan Pedalangan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Surakarta dalam upaya pelestarian nilai-nilai budaya tradisi sekaligus memperingati dies natalis ke-52 ISI Surakarta, akan menyelenggarakan Ruwatan Sukerta tersebut pada hari Sabtu, 16 Juli 2016, pukul 10.00-12.00 WIB bertempat di Pendapa Ageng ISI Surakarta Jl. Ki Hajar Dewantara 19 Kentingan, Jebres, Surakarta, dengan Dalang Pangruwat: Ki H. Manteb Soedharsono (KRA. Lebdodiningrat) Empu Paripurna Jurusan Pedalangan ISI Surakarta.
Bagi masyarakat umum yang ingin ikut serta dalam ruwatan ini, pendaftaran telah dibuka sejak tanggal 11 April s.d. 1 Juli 2016 dengan mendaftarkan diri ke Sekretariat Panitia Ruwatan Sukerta Jurusan Pedalangan Fak. Seni Pertunjukan ISI Surakarta melalui SMS atau WA ke nomor 08562849192 (a.n. Ika Laksmiwati) dengan format: “Nama lengkap [spasi] alamat [spasi] jumlah peserta yang akan diruwat”. Adapun biaya keiikutsertaan adalah: Peserta 1 orang Rp 1.000.000, Peserta 2 orang Rp 2.000.000, Peserta 3 orang Rp 2.500.000, Peserta 4 orang Rp 3.000.000, dan Peserta 5 orang sebesar Rp 3.500.000,- Biaya dapat ditransfer via Rekening BNI No. 0414514938 (a.n. Sudarsono). Apabila telah mentransfer biaya tersebut diharapkan peserta untuk konfirmasi ulang via SMS atau WA pada nomor contact person di atas disertai foto bukti transfer.

Read more...
Posted by Unknown | 0 comments

jadwal seni taman budaya jateng april 2016

foto by : daniel la
Jadwal Kegiatan
Taman Budaya Jawa Tengah
Bulan APRIL Tahun 2016

-----------------------------------------------------------
1-2 April 2016; Pkl.: 10.00 WIB - selesai
Wisma Seni

Pergelaran Teater Modern
‘HARI TEATER DUNIA # 3’

Pameran Dokumentasi dan Kuliner:
setiap hari [pkl. 10.00 – 23.00]

tanggal 1 April:
Teater Tulang [Solo]; Teater EKS [Solo]; ORASI BUDAYA WHANI DARMAWAN [Yogyakarta];
Teater HIMANTIS [Solo]; Teater KAMASUTRA [Yogyakarta]; Teater GINYO [Lamongan]; Teater JAM MALAM YOGYAKARTA [Yogyakarta]; Teater RUANG HENING [Semarang]; Teater KOMUNITAS RACUN TIKUS [Surabaya]; WAYANG PRING.

Tanggal 2 April:
Lomba Pantomim; Lomba Puisi; Musik LASKAR ADIWIYATA PERCUSSION [Surakarta]; HENDRA SETIAWAN [Jakarta]; Teater SUDAH PEKAK SAKIT LAGI [Yogyakarta]; Teater KOMUNITAS POLELEA [Sigi]; Teater KILANG [Purwodadi]; Teater Q [Tegal]; Teater KUSUMA [Surabaya]; Musik GANASS [Sukoharjo]; FIELDTRIP FERFORMING ART [Yogyakarta]
WORKSHOP:
Sony Soemarsono [ Jakarta] ‘Materi Tata Cahaya’

Kontak: CAROKO TURAH [085 869 916 349]
-----------------------------------------------------------
8-10 April 2016; Pkl.: 19.00 WIB - selesai
Galeri Seni Rupa

Pameran Seni Rupa
‘SMK Negeri 9 Surakarta’
-----------------------------------------------------------
12-13 April 2016; Pkl.: 07.00 WIB - selesai
Teater Arena

Workshop Seni Modern ‘LIGHTING SENI PERTUNJUKAN’ Workshop ini akan membahas teknik dasar tata cahaya pada senipertunjukan.
Focus pada pembuatan desan tata cahaya pada sebuah pergelaran.
Sebagai studi kasus adalah pembuatan desain penataan cahaya
pada gedung teater arena yang mempunyai bentuk tapal kuda.

Kontak: TRIA VITA HENDRA DJAJA [081 8259 057]
-----------------------------------------------------------
14 April 2016; Pkl.: 19.30 WIB - selesai
Pendhapa Ageng

Wayang Kulit Jumat Kliwon ‘WISNU GAROT’ dalang: Ki Edi Suwondo dari Yogyakarta
-----------------------------------------------------------
15 April 2016; Pkl.: 19.30 - selesai
di Pendhapa Wisma Seni

Pergelaran Sastra Indonesia ‘JOGO 18’
‘RITUAL LAPAONG ASTRAL’
Komunitas Sastra Alit Karanganyar, Surakarta
-----------------------------------------------------------
19 April 2016; Pkl.: 19.30 WIB - selesai
Pendapa Ageng

Pergelaran Lesehan Keroncong Asli
OK JOYO SUWORO, Surakarta
pimp: Eko Supriyanto
&
OK DAMAI MUSIK, Karanganyar
pimp: Eko Wijaya

Kegiatan ini dilaksakan sejak tahun 2004 di Pendhapa Ageng TB Jateng
pada setiap Selasa ke-3 bulan Genap dengan menampilkan 2 kelompok
pentas ‘bareng’ di satu panggung.

Setiap kelompok dimohon:
— Menyiapkan pemain dari daerah asal kelompok,
tidak mengambil pemain dari daerah lain.
— Menggunakan peralatan akustik [tidak menggunakan spool].
— Membawakan 8 lagu (masing-masing kelompok).
— Untuk membawakan minimal 1 lagu baru karya kelompok dan atau karya orang lain yang belum pernah dipublikasikan dalam bentuk rekaman.
— Menyiapkan 1 lagu garapan Instrumentalia sebagai pembukaan, dan 1 (satu) lagu wajib sebagai penutupan ‘Rayuan Pulau Kelapa’ yang akan dinyanyikan secara bersamaan kedua kelompok.
-----------------------------------------------------------
20-21 April 2016; Pkl.: 07.00 WIB - selesai
Wisma Seni

Workshop Seni Tradisi
‘Vokal dan Sindenan Banyumasan’

Melanjutkan sesi pemahaman olah vocal sindenan yang telah beberapa kali di adakan
dengan nara sumber RA Supadminingtyas, S.Sn (alm).
Kali ini sengaja mengetengahkan olah vokal Banyumasan
dengan pokok pelatihan antara lain;
a. Pengenalan tembang-tembang Banyumasan;
b. Tembang dan parikan khas Banyumasan; dan
c. Penerapan Tembang pada Gedhing-gendhing gaya Banyumasan.

Kontak: YAYAT [081 329 666 999]
-----------------------------------------------------------
25 April 2016; Pkl.: 19.30 WIB - selesai
Pendhapa Wisma Seni

Pergelaran Tari Modern
‘Tidak Sekedar Tari # 42’
-----------------------------------------------------------
27 April 2016; Pkl.: 19.30 WIB - selesai
Pendhapa Ageng

Pergelaran Drama Tari Topeng
‘JAKA BLUWA’
Sutradara: Tony Haryo Saputro; Penata tari: Risang Janurwendo
Penata musik: Lumbini Tri Hasto
Yayasan Selaras Cipta Purusatama
-----------------------------------------------------------
Surakarta, 25 Maret 2016


Drs. Wijang Jati Riyanto
Kepala Seksi Pengembangan Seni
Read more...
Posted by Unknown | 0 comments

Benteng vasternburg

 

Tentang Benteng Vasternburg

Benteng Vastenburg adalah benteng peninggalan Belanda yang terletak di kawasan Gladak, Surakarta. Benteng ini dibangun tahun 1745 atas perintah Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff. Sebagai bagian dari pengawasan Belanda terhadap penguasa Surakarta, khususnya terhadap keraton Surakarta, benteng ini dibangun, sekaligus sebagai pusat garnisun. Di seberangnya terletak kediaman gubernur Belanda (sekarang kantor Balaikota Surakarta) di kawasan Gladak.
Bentuk tembok benteng berupa bujur sangkar yang ujung-ujungnya terdapat penonjolan ruang yang disebut seleka (bastion). Di sekeliling tembok benteng terdapat parit yang berfungsi sebagai perlindungan dengan jembatan di pintu depan dan belakang. Bangunan terdiri dari beberapa barak yang terpisah dengan fungsi masing-masing dalam militer. Di tengahnya terdapat lahan terbuka untuk persiapan pasukan atau apel bendera.

Lokasi benteng  Vasternburg solo surakarta di google map

Setelah kemerdekaan, benteng ini digunakan sebagai markas TNI untuk mempertahankan kemerdekaan. Pada masa 1970-1980-an bangunan ini digunakan sebagai tempat pelatihan keprajuritan dan pusat Brigade Infanteri 6/Trisakti Baladaya Kostrad untuk wilayah Karesidenan Surakarta dan sekitarnya.
Setelah lama tidak terpakai sejak 1980-an, benteng ini penuh semak belukar dan tak terawat.Sejak kepemimpinan Ir.H.Joko Widodo, perubahan dan restorasi mulai terlihat. Pada tahun 2014S, restorasi terhadap Benteng Vastenburg sangat terlihat dari cat yang mengelupas dicat ulang dengan warna putih.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Benteng_Vastenburg
Read more...
Posted by Unknown | 0 comments

PENGUMPULAN DANA DEMI VASTERNBURG

Read more...
Posted by Unknown | 0 comments

KPCBN (komunitas peduli cagar budaya nusantara)

Read more...
Posted by Unknown | 0 comments

BPKP setujui penerbitan IMB, Menbudpar akui sulit bangun hotel di Vastenburg

Solo (Espos)–Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Tengah menyatakan izin mendirikan bangunan (IMB) Hotel Boutique dan Mal Beteng di kawasan cagar budaya Benteng Vastenburg bisa diterbitkan. Namun, sebelum itu, pihak investor diminta mengirimkan surat permohonan kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar).

Sementara itu, Menbudpar, Jero Wacik memastikan akan sulit bagi investor untuk mendapatkan izinnya jika pembangunan hotel dan mal itu akan berdampak pada kerusakan cagar budaya yang ada.

Ditemui di sebuah acara yang digelar di Hotel Sahid Jaya Solo, Rabu (3/6), Kepala BPKP Perwakilan Jawa Tengah, Arzul Andaliza mengungkapkan, sesuai dengan permintaan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, pihaknya telah melakukan kajian berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku terkait rencana pendirian hotel dan mal di Benteng Vastenburg. Dari kajian tersebut, juga berdasarkan fakta bahwa investor sudah mendapatan izin prinsip dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) juga sudah memberikan rekomendasinya, maka tidak ada yang bisa dilakukan BPKP selain memberikan rekomendasi yang sama dengan BP3.

“Kami sebagai badan pengawas kan hanya berwenang menjembatani dan kami sudah memfasilitasi pertemuan antara pihak-pihak terkait, dalam hal ini, Pemkot dan investor. Kami juga sudah verifikasi ke BP3. Dari pertemuan itu sudah ada kesepakatan, bahwa investor bisa mendirikan hotel dan mal di kawasan Benteng Vastenburg asal ada izin tertulis dari Menbudpar,” ujar Arzul.

Untuk itu, lanjut Arzul, BPKP meminta investor mengirimkan surat permohonan izin ke Menbudpar. Jika disetujui, baru investor bisa mengajukan permohonan IMB ke Pemkot. Hal itu tetap harus dilakukan kendati sebelumnya, BP3 juga sudah melakukan konsultasi ke Menbudpar.

Pada bagian lain, Menbudpar, Jero Wacik menyatakan, dalam hal pembangunan di kawasan cagar budaya, dipastikan akan sulit mendapatkan izin. Terlebih, jika akibat pembangunan itu, bangunan cagar budaya yang ada terancam rusak.

“Kalau soal pembangunan di kawasan cagar budaya, saya pastikan akan sulit dapat izin. Kalau pembangunan itu tidak merusak bangunan aslinya, tidak masalah. Tapi kalau cagar budayanya mau diubah, akan sulit dapat izin,” ujar Jero, ditemui wartawan sesaat setelah tiba di Hotel Sahid Jaya, Solo dalam rangka membuka Indonesian Performing Art Mart (IPAM).

Tak hanya itu, Menbudpar mengatakan, setiap pembangunan yang akan dilakukan di kawasan cagar budaya juga harus sesuai dengan karakter kawasan itu.

Sementara itu, Walikota Solo, Joko Widodo saat dimintai komentarnya tentang rekomendasi BPKP tersebut, mengatakan memang sudah menerimanya. Namun, dia belum memberikan keputusan apakah akan menerbitkan IMB atau tidak.

Read more...
Posted by Unknown | 0 comments

Mahasiswa tuntut pemerintah pertahankan Vastenburg

Dalam aksinyanya, puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta menenteng poster sembari berorasi secara bergantian, di Bundaran Gladak.

Koordinator aksi, yang juga pengurus harian HMI STAIN Surakarta, Gamet Anwar mengatakan pihaknya mendesak pemerintah, dalam hal ini Presiden SBY, agar melakukan upaya penyelamatan situs-situs kebudayaan, termasuk situs cagar budaya yang ada di Solo, Benteng Vastenburg.

Menurut dia, sebagai salah satu calon presiden (Capres) pada Pemilu presiden dan wakil presiden (PPWP) 2009, SBY perlu menunjukkan komitmen untuk merealisasikan visi dan misinya dalam menjaga warisan budaya.

“Tuntutan kami, sesuai dengan visi dan misi presiden, menyelamatkan Benteng Vastenburg. Solo adalah Kota Budaya, sangat disayangkan jika salah satu warian budaya yang penting harus hilang. Presiden SBY tidak boleh tinggal diam, tapi presiden harus menggunakan kekuatannya untuk mengembalikan benteng kepada negara,” papar Gamet, kepada wartawan, di sela-sela aksi, Sabtu (6/6).

Menurut dia, aksi penyelamatan Vastenburg kali ini sengaja digelar bertepatan dengan rencana kedatangan Presiden SBY ke Solo. Apalagi, Senin (8/6), SBY dijadwalkan mendatangi kompleks Pagelaran Keraton Surakarta, yang tidak terlalu jauh dengan lokasi benteng.

Peserta aksi lain, yang juga Ketua HMI cabang Sukoharjo, Yusuf Ahmadi menambahkan berbagai upaya yang telah ditempuh sejumlah warga Solo untuk menyelamatkan Vastenburg menemui banyak kendala. Untuk itu, dengan menyampaikan desakan secara langsung kepada Presiden SBY, pihaknya berharap upaya tersebut segera menuai hasil.

Read more...